Memanfaatkan Momen Penting, Perkuat Kerjasama dan Kolaborasi di Bunex

General29 Dilihat

Tangerang – Mendulang sukses Bunex tahun 2023, kini Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali gelar Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) kali ketiga, Kamis (12/09).

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak generasi muda memanfaatkan gelaran Bunex sebagai tempat belajar dan mengimplementasikan semua materi perkuliahan kampus. Mahasiswa memiliki peluang besar untuk menjadi pengusaha muda di sektor hilirisasi pertanian termasuk perkebunan, karena tak hanya menjadi sektor paling strategis, sekaligus juga paling dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat dunia seperti pangan dan energi.

Seusai mengunjungi stand pameran perkebunan, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto mengatakan, “Bunex selalu menghasilkan inovasi, sekarang fokusnya adalah soal ketahanan pangan dan energi, kalau yang lalu kita bicara misal ketahanan pangan seperti minyak goreng sekarang tidak hanya minyak goreng, tapi sampai ke B50. Ada juga inovasi lain yang dihasilkan generasi muda kita tampilkan disini, semoga menggugah atau menginspirasi anak muda lainnya.”

Heru menambahkan, melalui Bunex ini, kita pertemukan semua pihak baik itu UMKM, perusahaan besar, mitra-mitra baik mitra alsin maupun benih dari hulu sampai ke hilir. Ini tentu menjadi momen bagi seluruh stakeholders perkebunan untuk saling bekerjasama.

“Harus ada yang dihasilkan dari Bunex ini, tidak hanya ketahanan pangan namun juga ketahanan energi. Perkebunan tidak hanya sawit, ada juga tebu bahkan sagu juga memiliki peluang untuk menjadi sumber energi baru terbarukan untuk Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut Heru mengatakan, ini yang coba kita jalin antar stakeholders, seperti dalam pengembangan B50, kami bekerjasama dengan seluruh stakeholder, kementerian/Lembaga maupun pihak terkait lainnya, semua saling bahu membahu. Di momen Bunex ini, seperti yang disampaikan Pak Wamen, harus ada yang dihasilkan, nanti akan ada forum-forum, salah satunya forum investasi, kita akan hubungkan para produsen komoditas perkebunan dengan pasar, makanya kita undang semua, termasuk duta besar maupun pelaku usaha besar, yang nantinya bisa bertemu dan diharapkan dapat terjalinnya kerjasama dari forum tersebut. Seperti tadi kita lihat saat mengelilingi pameran ada UMKM yang sudah ekspor, Pak Wamen meminta sesama UMKM bisa saling bantu.

“Semangat pembangunan perkebunan adalah bermitra dan berkolaborasi, serta saling menguatkan. Inilah yang menjadi fokus kita melaksanakan Bunex. Alhamdulillah semua pihak solid saling mendukung dan hadir, ini menjadi semangat baru bagi kita semua, serta menyadarkan kita semua bahwa kita itu bangsa besar. Peluang itu harus kita manfaatkan sebesar-besarnya termasuk bagaimana mendorong pelaku usaha muda. Mereka sebenarnya butuh digandengkan, butuh difasilitasi atau dipertemukan dengan para pembeli. Tentu standar pasar harus dipenuhi maka dilakukan berbagai bimtek dan pendampingan,” jelasnya.

Diketahui, untuk persiapan implementasi B50, Direktorat Jenderal Perkebunan sedang berkolaborasi dengan pihak terkait, semua dipertimbangkan dari segala aspek secara matang, karena nanti akan ada penyesuaian, berapa yang harus diekspor atau berapa yang harus digunakan untuk biodiesel, bahkan berapa kebutuhan konsumsi dalam negeri, sekaligus menghitung berapa peningkatan produksi maupun produktivitas kelapa sawit dan komoditas lain, yang bisa kita gunakan untuk energi dalam rangka menyongsong kebijakan B50.

Sedangkan terkait pengembangan tebu, Heru juga mengatakan, Kita juga turut memfasilitasi terkait perbenihan dan menggunakan varietas baru, dan tentu kami juga akan melakukan evaluasi bersama dengan pelaku usaha, untuk melihat sejauhmana mereka bisa meningkatkan produksi tebu, pertama tentunya untuk swasembada gula konsumsi, kemudian nanti akan meningkat kepada swasembada gula secara nasional. Humas Ditjenbin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *