TULUNGAGUNG – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pembinaan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Provinsi Jawa Timur.
P4S merupakan kelembagaan pelatihan dengan metode pemagangan pertanian. Oleh karenanya, pengembangan SDM pertanian diarahkan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk membentuk kepribadian yang mandiri bagi SDM pertanian khususnya petani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan penguatan SDM harus dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian, sekaligus mendukung upaya mencapai swasembada pangan.
“Kita harus mampu swasembada pangan. Namun, ini membutuhkan kerja keras kita semua, dan kolaborasi dari semua pihak di sektor pertanian,” ujar Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti dalam suatu kesempatan mengatakan P4S merupakan mitra BPPSDMP yang memiliki peran strategis sebagai tempat pelatihan sekaligus magang, guna akselerasi dan adopsi teknologi pertanian.
Namun kata Santi, dalam tatanan praktiknya kolaborasi pemanfaatan teknologi informasi di P4S masih menjadi kendala dalam peningkatan kinerja P4S.
Forum Komunikasi FK P4S Provinsi Jawa Timur, rutin melaksanakan kegiatan pertemuan triwulanan. Pada triwulan ke tiga kali ini, kegiatan pertemuan triwulanan dilaksanakan di P4S Kampung Susu Dinasti Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (18/09/2024).
Kegiatan Triwulan ini berlangsung dengan maksud agar tercipta komunikasi yang efektif diantara anggota FK P4S Jatim, sehingga terjalin suatu kerjasama yang akurat dalam penumbuhkembangan P4S.
Kegiatan yang dihadiri secara langsung oleh Kepala BBPP Ketindan, Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian, Tri Widiono Agus Basuki mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungangung, Ketua FK P4S Jatim dan pengurus, Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi BBPP Ketindan, dan staf Program dan Kerjama BBPP Ketindan.
Dalam arahannya, Nurul Qomariyah, selaku Kepala BBPP Ketindan dan Pembina P4S di wilayah Jatim, mengharapkan, pertemuan triwulan FK P4S Jatim bisa menciptakan suatu bentuk pembinaan, pendampingan yang sinergi untuk mensukseskan program-program yang telah direncanakan, yang tentunya juga untuk mendukung program- program dari Kementerian Pertanian.
“Pertanian tidak boleh berhenti, kita harus kreatif dan produktif, pertanian harus maju, mandiri dan berdaya saing. Hal ini bisa dilakukan melalui kelembagaan pertanian salah satunya melalui P4S,” kata Nurul.
Dalam kesempatan pertemuan triwulan tersebut, Kepala BBPP Ketindan juga kembali mensosialisasikan Program Simphoni Emas P4S yakni Sinergi Manajemen Pelatihan Online Bagi P4S dalam Melahirkan Generasi Emas.
Di akhir pertemuan, Nurul menambahkan bahwa peran penting penyuluh sebagai pejuang dan garda terdepan sangatlah diperlukan, semua ini tentunya tidak terlepas dari penyuluh-penyuluh swadaya seperti halnya P4S ini.
“Semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai tantangan yang ada,” pungkas Nurul. Yeniarta/Solikin