MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) sangat menaruh perhatian terhadap penyuluh, peran penyuluh amat penting bagi dunia pertanian Indonesia. Disebutkan bahwa penyuluh sebagai agen perubahan peradaban pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyebutkan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa untuk menekan impor dan agar dapat berswasembada, maka Kementan bersama semua pihak fokus pada produksi padi dan jagung untuk peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung tahun 2023-2024 ini.
“Penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan. Penyuluh jangan pernah mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman kalau ingin berhasil,” sebutnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan peran penting program-program pemerintah dalam mendukung petani di Indonesia.
“Kami terus berupaya untuk memberdayakan petani melalui berbagai program pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan. Program-program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani, sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi pertanian di daerah masing-masing dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” jelas Santi.
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Jawa Timur Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Tahun 2024, Jumat (29/9) dan dilaksanakan di Ruang Pertemuan Polbangtan Malang Kampus II Bareng, Kota Malang, Jawa Timur.
Dengan tema Mewujudkan SDM Pertanian yang Kompeten dan Kompetitif, kegiatan dibuka oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan yang diwakili oleh Ketua Kelompok Kerja Substansi Program dan Evaluasi BBPP Ketindan, Astutiningsih.
Hadir dalam kegiatan Rakerda antara lain Ketua DPW Perhiptani Jawa Timur, Komisaris dan Direktur Lembaga Diklat Profesi (LDP) ASA, Instruktur LDP ASA Pengurus DPD Perhiptani Kab/Kota, BBPP Batu, dan BSIP Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, serta anggota DPW Perhiptani dan undangan lainnya.
Dalam sambutan Kepala BBPP Ketindan yang dibacakan oleh Astutiningish, menyampaikan acara ini merupakan momen strategis, yang akan merumuskan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang kompeten dan kompetitif.
Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan revolusi industri 4.0 sektor pertanian tidak hanya membutuhkan inovasi teknologi, tetapi juga SDM yang berkualitas. Para Penyuluh pertanian adalah ujung tombak yang berperan sangat penting dalam mendukung dan mempercepat adopsi inovasi di tingkat lapangan.
Tema yang diangkat dalam Rakerda kali ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi saat ini. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mengoptimalkan hasil pertanian, kemampuan dan keterampilan SDM di bidang pertanian harus terus dikembangkan. Tidak hanya kompeten dalam teknis pertanian, namun juga harus mampu bersaing secara global.
Melalui forum ini diharapakan akan dirumuskan, strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian di wilayah Jawa Timur, mulai dari peningkatan kompetensi penyuluh, pemanfaatan teknologi informasi, hingga pemberdayaan petani. Tentu saja kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak, baik pemerintah, perguruan tinggi, lembaga pendidikan, dan sektor swasta sangat diperlukan.
Dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan Launching Lembaga Diklat Profesi (LDP) Agrisuluh Adhiguna (LDP ASA) milik Perhiptani Jawa Timur.
Ketua DPW Perhiptani Provinsi Jawa Timur, Hermanu Ekamto berharap, semua yang dibahas dan diputuskan akan memberikan manfaat besar bagi dunia pertanian Indonesia.
“Kita jadikan pertemuan ini sebagai langkah awal menuju kemajuan pertanian yang lebih baik, lebih kuat dan lebih berkelanjutan,” pungkas Hermanu. Yeniarta/Astutiningsih