BATU — Dalam upaya memperkuat implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu melaksanakan kegiatan Refreshment SMAP ISO 37001:2016 yang diikuti oleh Tim Fungsi Kepatuhan, anggota Tim Kerja, serta Tim Audit Internal. Kegiatan ini digelar pada Kamis (22/5/2025) dan menghadirkan narasumber dari PT Gama Management Consulting.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari persiapan menuju proses surveillance ISO 37001:2016 pada tahun ini.
“Hari ini adalah momen yang sangat penting bagi kami. Kami mendapatkan kesempatan untuk kembali belajar dan memperdalam pemahaman mengenai ISO 37001:2016 melalui agenda refreshment yang diselenggarakan. Seperti yang kita ketahui, tahun ini adalah tahun surveillance ISO 37001:2016, sehingga kegiatan ini menjadi sangat relevan dan krusial,” ujar Roby.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan ulang, melainkan pengingat dan penguatan komitmen terhadap integritas, serta pencegahan praktik penyuapan dalam setiap aktivitas kerja.
“Jika kita benar-benar menerapkan nilai-nilai ISO 37001:2016 secara konsisten dalam pekerjaan sehari-hari, maka standar ini bukanlah hal yang sulit untuk dijalankan. Sebaliknya, ini akan menjadi bagian dari budaya kerja kita,” tambahnya.
Kegiatan ini juga menjadi forum diskusi aktif antara peserta dengan narasumber untuk mengklarifikasi berbagai aspek teknis implementasi ISO 37001:2016, guna memastikan tidak adanya hambatan di masa mendatang, baik dalam proses audit maupun dalam penerapan sehari-hari.
Narasumber, Komang Yogi Purnamawati dari PT Gama Management Consulting, menyampaikan bahwa keberhasilan penerapan SMAP sangat ditentukan oleh konsistensi dan budaya organisasi.
“Penerapan standar ini perlu benar-benar digalakkan secara konsisten. Memang, pada awalnya mungkin terasa sulit atau membingungkan, namun seiring berjalannya waktu, ketika kita sudah terbiasa dan menjadikan ini bagian dari budaya kerja, maka implementasinya akan berjalan lebih lancar dan memberikan dampak positif,” jelas Komang.
Ketua Tim Fungsi Kepatuhan ISO 37001:2016 BBPP Batu, Widya Ayu Prasdini, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran seluruh tim, tidak hanya pimpinan, dalam membangun sistem anti penyuapan yang tangguh dan berkelanjutan.
“Refreshment ini harus menjadi momentum perbaikan dan penguatan bagi kita semua, tidak hanya bagi jajaran pimpinan yang menerima sertifikat, tetapi juga untuk seluruh tim yang terlibat secara langsung dalam implementasinya,” kata Widya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen Kementerian Pertanian dalam mendorong akuntabilitas dan integritas di seluruh lini. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa upaya pemberantasan korupsi bukanlah jargon semata.
“Kita tidak boleh bermain-main. Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus melakukan pencegahan dan menghentikan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Itu semua tidak boleh terjadi,” tegas Mentan Amran.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menekankan pentingnya pembangunan karakter dan integritas ASN di lingkungan Kementan.
“Penting bagi kita semua untuk menyiapkan mental dan karakter serta profesionalisme dan integritas para ASN Kementan sedini mungkin,” ujarnya dalam berbagai kesempatan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, BBPP Batu berharap dapat terus memperkuat budaya kerja yang berlandaskan integritas, serta memastikan keberlanjutan sistem manajemen anti penyuapan secara optimal di lingkungan kerja. SAI/BBPPBATU