Kementan Tegas Tindak Oplosan, Pasar Tradisional Kembali Bergairah

BATU – Setelah langkah tegas pemerintah dalam memberantas praktik peredaran beras oplosan, geliat ekonomi di sekitar pasar tradisional mulai menunjukkan tren positif. Para pedagang kembali mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dan distribusi beras berjalan lebih sehat serta transparan.

Salah satunya terlihat di Toko Pak Bawon, sebuah toko beras yang berlokasi di Jl. Trunojoyo, Kota Batu, tidak jauh dari kawasan pasar tradisional. Dalam wawancara yang dilakukan pada Rabu (12/07), pemilik toko, Bawon, mengungkapkan bahwa stok beras di wilayah Batu dalam kondisi aman dan masyarakat kini cenderung memilih beras medium.

“Masyarakat sekarang banyak yang pilih beras medium karena takut yang premium itu malah dioplos. Mereka jadi lebih hati-hati,” ujar Bawon.

Hal senada disampaikan oleh salah satu pelanggan tetap Toko Pak Bawon, Sumarsih, yang rutin membeli beras dalam jumlah besar untuk kebutuhan sehari-hari. Ia menyebut bahwa praktik beras oplosan sebelumnya sangat merugikan masyarakat kecil, dan menyampaikan rasa terima kasih atas langkah tegas yang diambil Kementerian Pertanian.

“Saya kulakan beras medium karena takut yang premium bukan asli. Dulu rugi karena nggak tahu isinya dicampur. Terima kasih untuk Pak Menteri yang sudah bertindak,” kata Sumarsih.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan temuan praktik beras oplosan, yaitu pencampuran antara beras medium subsidi dengan beras premium. Temuan ini mengejutkan masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran terhadap kualitas beras yang beredar di pasaran.

Menanggapi hal ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam membeli bahan pokok, khususnya beras, agar tidak dirugikan oleh praktik-praktik curang yang merugikan konsumen dan petani.

Kementerian Pertanian tetap berkomitmen menjaga transparansi distribusi pangan, serta menjamin ketersediaan dan kualitas beras di pasaran. Dukungan dan kepercayaan dari para pedagang serta masyarakat menjadi motivasi untuk memperkuat pengawasan dan menjaga kestabilan harga serta mutu pangan nasional. BBPP BATU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *