MALANG – Peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian (SDM) melalui pelatihan bagi petani milenial bukan hanya sekedar kebutuhan, tapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan pertanian di Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa yang bisa merubah Republik ini adalah sektor pertanian.
“Peran SDM pertanian khususnya petani milenial sangat dibutuhkan sebagai motor penggerak swasembada pangan dan hilirisasi pertanian”, kata Mentan Amran.
Sejalan dengan hal tersebut, Idha Widi Arsanti selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menjelaskan bahwa perlu menguatkan generasi muda di sektor pangan dengan cara meningkatkan peran petani milenial dalam rantai pasokan pangan nasional, mengakselerasi transformasi pertanian konvensional menjadi pertanian modern, meningkatkan kapasitas SDM pertanian, dan hilirisasi produk berjalan baik, efektif dan efisien.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah BPPSDMP Kementerian Pertanian terus berkontribusi aktif dalam peningkatan kualitas SDM pertanian melalui program pelatihan baik secara internal maupun eksternal bekerjasama dengan UPT Pelatihan lainnya.
BBPP Ketindan bersinergi dengan UPT Pelatihan Pertanian Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Pangan dan Hortikultura bagi Petani Angkatan I, Senin (18/8/2025), dan diikuti oleh 30 orang petani milenial dari 14 Kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Salah satu materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut adalah optimasi jejaring kerja. Materi tersebut sangat penting bagi petani milenial sebagai salah satu strategi dalam pengembangan usahataninya. Jejaring kerja tidak hanya bicara masalah kerjasama, namun merupakan hubungan luas antar pelaku usaha atau organisasi untuk saling mendukung, berbagi informasi, sumber daya, dan akses pasar. Sifatnya bisa formal maupun non formal dan lebih longgar daripada kemitraan.
Goal yang ingin dicapai adalah memperluas jaringan, memperkuat posisi pasar, dan menciptakan sinergi antar pelaku usaha. Manfaatnya sangat besar yaitu biaya operasional lebih efisien, distribusi produk lebih cepat dan tepat sasaran, pasar lebih luas dan peluang kerja sama meningkat, dan meminimalkan risiko kekurangan pasokan atau penumpukan stok.
Nining Hariyani, Widyaiswara BBPP Ketindan memberikan tips optimasi jejaring kerja kepada petani milenial yang bisa diimplementasikan yaitu teerbuka untuk melakukan sinergi dan kolaborasi, mulai dari circle, aktif dalam komunitas dan Asosiasi, konsisten hadir dalam berbagai event, membawa kartu nama atau profil bisnis yang rapi dan jelas, aktif menjadi membantu orang lain dan menjadi problem solving, memanfaatkan media sosial secara strategis, menjaga komunikasi dan hubungan baik dengan pelanggan, membangun kepercayaan (trust) dan reputasi yang baik, mendokumentasikan kontak pelanggan (database customer, dan mengevaluasi serta memperluas jejaring untuk mengukur kinerja jejaring. Nining Hariyani*