UPT Pelatihan Kementan Dukung Upaya Strategis Provinsi Jawa Timur Capai Target Percepatan LTT

SURABAYA – Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto agar swasembada pangan dapat terwujud dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa target swasembada pangan dapat dipercepat menjadi satu tahun dari target semula yang direncanakan akan dicapai dalam tiga tahun.

“Perintah Bapak Presiden Prabowo, harus swasembada dalam waktu sesingkat-singkatnya. Ini bisa kita rebut manakala kita semua saling bergandengan tangan,” tegas Mentan Amran.

Pada Selasa (9/9/2025) Balai Besar Palatihan Pertanian (BBPP) Ketindan selaku Penanggung Jawab (PJ) Luas Tambah Tanam (LTT) Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan LTT yang di laksanakan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur. Dengan agenda pembahasan upaya strategis pencapaian LTT bulan September dan updating progress kegiatan oplah non rawa dan strategi percepatan realisasinya.

Hadir dalam rakor, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Dirjen Lahan dan Irigasi, Tenaga Ahli Menteri pertanian, Kepala DPKP Prov Jatim, Kodam V Brawijaya, Kepala BBWS Bengawan Solo, BBWS Berantas, Direktur Irigasi, Direktur Serealia, Direktur Alsintan Pra Panen, Direktur Alsintan Pasca Panen, Kepala Dinas kabupaten/kota Se-Jawa Timur serta Pj swasembada pangan kabupaten/kota se Jawa Timur, yang hadir baik secara offline maupun online.

Rakor Percepatan LTT dan Oplah Non Rawa Provinsi Jawa Timur dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Andi Nur Alam Syah. Ia menyampaikan bahwa secara nasional, potensi LTT yang dapat ditingkatkan adalah pulau Jawa (60-70%). Namun, fakta di lapang banyak lahan yang telah panen namun belum segera ditanami. Terkait ketersediaan air, pembahasan dilakukan bersama BBWS.

”Saya berharap melalui rakor percepatan LTT ini, kita berupaya memberikan informasi tentang masalah yang dihadapi oleh kabupaten yang selisih capaian LTT nya masih diatas 1000 Ha serta memberikan langkah kongkrit penyelesaian masalah agar capaian LTT meningkat dan tujuan akhir keamanan pangan secara nasional dapat tercapai,” Andi Nur Alam Syah.

Ardi Praptono, dari Ditjenlintan menyampaikan dari selisih luasan target dan kesanggupan (39.000 hektar) akan diturunkan satgas khusus yang terdiri dari penanggung jawab, dinas dan Ditjen PSP, yang akan dibagi clustering menjadi 3 wilayah. Cluster A (wilayah timur) terdiri atas kabupaten Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Probolinggo. Cluster B (wilayah tengah) terdiri atas Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. Cluster C (wilayah barat) terdiri atas Ponorogo, Madiun, Magetan dan Ngawi.

Sementara itu, Kepala DKPP Prov Jatim, Heru Suseno, menyampaikan bahwa pelaksanaan Oplah di Jawa Timur seluas 20.008 hektare telah 100% terlaksana. Kontruksi pada beberapa kabupaten telah berjalan. September diupayakan pengerjaan oplah sudah selesai. Target LTT Jatim, untuk kesanggupan bulan September yang telah ditambahkan 20% sebanyak 102.235 hektar, sedangkan target September 142.208,5 hektare.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menekankan perlunya kolaborasi berbagai lembaga negara baik pusat maupun daerah untuk mencapai swasembada pangan.

“Untuk mewujudkan swasembada pangan ini tidak bisa sendirian, kita harus terus bergandengan tangan dengan semua pihak,” kata Santi.

Santi juga mengajak seluruh insan pertanian untuk bersinergi mempercepat luas tambah tanam, dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada secara optimal dan inovatif. Isdianto/ Humas BBPP Ketindan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *