DEPOK – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Pusat Pendidikan Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Brigade Pangan selama 5 hari (18-22 September 2025) di Wisma Makara, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan, melalui Brigade Pangan Kementan tidak hanya berusaha meningkatkan ketahanan pangan dan swasembada, tetapi juga membentuk ekosistem agribisnis baru dan modern bagi generasi muda petani.
“Program ini (Brigade Pangan) tidak hanya meningkatkan produksi pangan nasional, tetapi juga menciptakan ekosistem agribisnis modern yang memberdayakan generasi muda,” kata Amran.
Dalam arahannya, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pembangunan pertanian saat ini mengacu pada empat program utama pemerintah, yakni swasembada pangan, pemenuhan makanan bergizi, ketahanan energi berbasis biofuel, serta hilirisasi.
“Target besar ini bukan hanya visi, melainkan amanat langsung Presiden sejak pelantikan hingga sidang kabinet paripurna, bahwa Indonesia harus mencapai swasembada pangan bahkan menuju lumbung pangan dunia,” ujarnya Kamis (18/09/2025).
Kepala Pusat Pendidikan, Muhamad Amin menegaskan melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan gambaran utuh mengenai arah kebijakan dan strategi pemerintah dalam memperkuat peran Brigade Pangan sebagai motor penggerak peningkatan produksi padi nasional. Pertanian masa depan didorong untuk bertransformasi dari pola tradisional menuju pertanian modern dengan dukungan kelembagaan yang tangguh, mekanisasi, benih unggul, irigasi, saprodi, hingga sinergi bersama BUMN pangan.
Brigade Pangan diharapkan mampu meningkatkan intensitas tanam, produktivitas, dan keuntungan usaha tani. Simulasi yang ditampilkan bahkan menunjukkan potensi keuntungan miliaran rupiah dari pola kerja sama agribisnis kolektif. Selain itu, keberadaan Brigade Pangan melibatkan kolaborasi lintas pihak penyuluh, Babinsa, pemerintah daerah, hingga dinas pertanian sehingga peran LO kabupaten menjadi sangat strategis dalam mengawal program ini.
Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, turut serta dalam kegiatan workshop ini. Hal ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kapasitas para LO Kabupaten agar mampu menjadi motor penggerak swasembada pangan di daerah masing-masing serta memastikan keberlanjutan program strategis pertanian nasional. Ali Sutopo*












