JEMBER – Pemerintah Kabupaten Jember menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Desa di Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, Jumat (26/9/2025).
Forum tahunan yang digelar di Balai Desa Sukosari ini dihadiri berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan desa, mulai dari perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Bhabinkamtibmas, Babinsa, hingga kelompok tani.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Indonesia berada dalam kondisi terbaik dalam hal ketahanan pangan selama dua dekade terakhir. Dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian terbukti membawa hasil nyata.
“Sekarang ini petani bahagia, produksi meningkat, ketahanan pangan kita kuat, stok kita tertinggi selama 20 tahun, produksi kita tertinggi selama tujuh tahun, dan itu kata BPS, kata Bulog,” kata Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa ketahanan dan swasembada pangan tidak dapat dicapai secara sendiri-sendiri, melainkan melalui kolaborasi lintas pihak.
“Mewujudkan swasembada pangan ini tidak bisa sendirian, kita harus terus bergandengan tangan dengan semua pihak,” ujar Santi.
Camat Sukowono, Jono Wasinudin, hadir langsung memberikan arahan agar Musrenbang menjadi wadah aspirasi terbuka sekaligus menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor demi terwujudnya pembangunan desa yang merata dan berkeadilan. Ia menekankan menekankan agar setiap program yang ditetapkan tidak berhenti hanya sebagai wacana.
“Semua hasil Musrenbang ini akan kita kawal bersama, agar bisa masuk dalam prioritas pembangunan di tingkat kecamatan hingga kabupaten,” tegasnya.
Kepala Desa Sukosari, Ahmad Romadhon, menekankan pentingnya menyusun prioritas pembangunan sesuai kebutuhan warga.
“Kami ingin program pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, termasuk di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Kami percaya dengan kerja sama antara pemerintah desa, penyuluh, kelompok tani, dan masyarakat, ketahanan pangan desa akan semakin kuat,” ujarnya.
Sementara itu, penyuluh pertanian Sri Windari menegaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi fokus utama desa.
“Sektor pertanian adalah denyut nadi Desa Sukosari. Kami penyuluh siap mendukung melalui pendampingan teknologi budidaya, diversifikasi pangan, hingga peningkatan kapasitas kelompok tani,” jelasnya.
Dalam musyawarah, kelompok tani turut menyampaikan aspirasi terkait infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani dan perbaikan saluran irigasi yang dinilai akan menunjang produktivitas petani.
Dari hasil diskusi, disepakati bahwa ketahanan pangan menjadi program prioritas Desa Sukosari tahun mendatang. Program ini mencakup peningkatan produksi pertanian, pemberdayaan kelompok tani, serta pemanfaatan teknologi tepat guna. Selain itu, peserta juga menyetujui program pendukung lain di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
Musrenbangdes Sukosari 2025 menjadi bukti nyata bahwa pembangunan desa hanya dapat terwujud melalui partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Dengan penetapan ketahanan pangan sebagai prioritas utama, Desa Sukosari diharapkan mampu tumbuh sebagai desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing. Asep/Sri Windari*













