Akselerasi Swasembada Pangan, Penyuluh Kota Kediri Lakukan Pengukuran Poligon Lahan Sawah

KEDIRI – Dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional, Penyuluh Pertanian Kota Kediri melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pesantren berperan aktif melaksanakan kegiatan pengukuran poligon lahan sawah di wilayah kerjanya. Pengukuran ini merupakan langkah penting untuk mengetahui luasan lahan pertanian secara akurat, khususnya pada lahan sawah maupun lahan kering yang ditanami komoditas pangan strategis seperti padi, jagung, kacang tanah, serta hortikultura unggulan seperti cabai dan bawang merah.

Kegiatan pengukuran poligon dilakukan secara langsung oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Keluarahan Tosare, Agus Fatony Tohari, bersama kelompok tani binaannya. Tiga kelompok tani (Poktan) yang menjadi sasaran kegiatan kali ini yaitu Poktan Subur di Kelurahan Pakunden, Poktan Podo Rukun di Lingkungan Cakarsi Kelurahan Tosaren, serta Poktan Tani Makmur di Kelurahan Tosaren, yang dilakukan 5-7 Oktober 2025.

Menurut Fatony, pengukuran poligon lahan sawah memiliki tujuan utama untuk memperoleh data spasial yang valid terkait luas areal tanam. Data ini kemudian dijadikan dasar dalam menentukan perkiraan luasan tanam, rencana produksi, hingga proyeksi hasil panen pada setiap musim tanam.

“Dengan data akurat, pemerintah dan petani dapat lebih mudah menyusun strategi produksi, distribusi, serta upaya menjaga ketersediaan pangan,” ujarnya.

Manfaat dari pengukuran poligon ini tidak hanya sebatas administrasi, tetapi juga mendukung perencanaan kebijakan pertanian di tingkat daerah maupun nasional. Data yang diperoleh akan mempermudah dalam memetakan kebutuhan sarana produksi, perhitungan bantuan subsidi, hingga pengendalian hama terpadu sesuai kondisi lapangan.

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Nurul Qomariyah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari arahan Kementerian Pertanian melalui untuk memperkuat basis data geospasial pertanian.

“Swasembada pangan hanya bisa dicapai jika kita memiliki data yang akurat dan terintegrasi. Oleh karena itu, pengukuran poligon menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan di masa mendatang,” jelasnya.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan para petani di wilayah Kota Kediri dapat semakin terbantu dalam pengelolaan usaha taninya. Selain itu, data hasil pengukuran poligon diharapkan menjadi pijakan kuat bagi pemerintah dalam menyusun langkah strategis mewujudkan kemandirian dan swasembada pangan di Indonesia. Selain itu dengan pengukuran yang lebih presisi, diharapkan ke depan perencanaan tanam dan produksi pertanian di kota Kediri semakin terarah dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani serta langkah ini juga menjadi bagian nyata dari kontribusi daerah dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya peran poligon sebagai instrumen strategis untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan swasembada pangan.

“Melalui poligonisasi, Kementan dapat memperoleh data yang akurat mengenai lokasi dan luas lahan, yang krusial untuk perencanaan dan perluasan areal tanam,”ujar Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mendukung pandangan Mentan Amran, menyoroti peran sentral poligon dalam mendukung keberhasilan program swasembada pangan. Santi menekankan pentingnya melatih penyuluh pertanian dalam pembuatan poligon, terutama di lahan optimasi dan cetak sawah rakyat. Agus Fatony Tohari/Adhis Millia Windhy*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *