Percepat Oplah, Kementan Dampingi Brigade Pangan di Kabupaten Sumenep

SUMENEP – Salah satu upaya pencapaian swasembada pangan juga dilakukan melalui “transformasi pertanian tradisional ke modern”, hal ini mencerminkan bahwa selama 5 tahun ke depan, Kementerian Pertanian (Kementan) juga fokus terhadap penggunaan teknologi dan inovasi di bidang pertanian. Hal ini menjadi penting karena penggunaan teknologi akan menekan biaya produksi hingga 50% dan di saat yang sama meningkatkan produksi hingga 100%.

Upaya penggunaan teknologi modern di bidang pertanian, pada dasarnya adalah untuk menarik minat generasi muda (gen Z) di dunia pertanian. Jika berhasil menumbuhkan petani-petani milenial, maka Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia di masa depan.

Terkait transformasi pengelolaan pertanian dari tradisional menuju pertanian modern diperlukan campur tangan para generasi muda pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan selaku Liaison Officer (LO) dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan selaku Penanggungjawab (PJ) optimasi lahan Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, pada 9-10 Oktober 2025 melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawalan dan pendampingan optimasi lahan sekaligus pembinaan terhadap Brigade Pangan (BP) yang baru terbentuk.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid mengatakan bahwa BP benar-benar harus dikawal dan didampingi dalam pengelolaan manajemennya karena merupakan organisasi baru yang beranggotakan para petani milenial.

Lebih lanjut Kepala Dinas menegaskan bahwa Kabupaten Sumenep mendukung sepenuhnya pogram yang dicanangkan Kementerian Pertanian dalam mencapai swasembada pangan khususnya dalam program optimasi lahan dan pembentukan BP ini.

BBPP Ketindan yang diwakili oleh Agus Wahana, bersama Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan meninjau lahan optimalisasi lahan sekaligus pembinaan kepada para manajer BP di Kecamatan Saronggi dan Guluk Guluk Kabupaten Sumenep, dimana dititik-titik lahan oplah telah dibangun sumur bor dalam upaya peningkatan indek pertanaman padi melalui pengairan di musim kemarau.

Di Kabupaten Sumenep masih terbentuk 3 Brigade Pangan dari target Kementan sebanyak 7 BP, yaitu BP “Pagar Tani” di Kecamatan Saronggi, BP “Benteng Pangan Nusantara” di Kecamatan Guluk Guluk dan BP “Rajawali Sumekar” di Kecamatan Lenteng.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan, bahwa melalui Brigade Pangan, Kementan berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda.

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” kata Mentan Amran.

Senada dengan arahan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengungkapkan bahwa, tujuan Brigade Pangan Pertanian antara lain meningkatkan produksi pangan dengan menerapkan teknologi pertanian yang tepat guna dan berkelanjutan. Agus Wahana*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *