Pemkot Kediri, Gelar Bimtek Tingkatkan Kualitas Tanah dan Efisiensi Pupuk

KEDIRI – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tema “Pembenahan Tanah dan Pemaksimalan Pemanfaatan Pupuk”. Bimtek dilaksanakan bagi petani di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur Jumat (14/11).

Kegiatan ini diikuti oleh anggota Kelompok Tani Tamansari 1 dan Tamansari 2, dan didampingi oleh Ayu Tifani selaku penyuluh Kelurahan Tamanan, serta menghadirkan narasumber dari Karim selaku petugas POPT Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri.

Bimtek ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani dalam memperbaiki kualitas tanah serta memaksimalkan efektivitas pupuk melalui pemanfaatan bahan-bahan hayati seperti IMO cair dan asam amino.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa peningkatan kompetensi SDM menjadi kunci utama peningkatan produktivitas dan kualitas sektor pertanian Indonesia.

“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan berkualitas,” tegas Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menambahkan bahwa upaya peningkatan kapasitas SDM pertanian sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan.

“Kami ingin meningkatkan kemampuan SDM untuk mendukung pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing,” ujar Santi.

Dalam paparannya, Karim sebagai petugas POPT menjelaskan tentang IMO cair yang berfungsi sebagai pembenah tanah sekaligus dekomposer.

“IMO cair mampu mengurai bahan organik yang sebelumnya tidak dapat dimanfaatkan tanaman menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga siap diserap,” jelasnya.

Selain IMO cair, peserta juga mempelajari pembuatan asam amino yang berfungsi membantu memecah pupuk kimia (seperti urea) menjadi senyawa yang lebih mudah diserap tanaman.

“Pupuk pabrik umumnya mengandung nitrat yang belum bisa diserap langsung oleh tanaman. Dengan asam amino, senyawa tersebut dapat diubah menjadi nitrit sehingga siap diserap dan mendukung proses fotosintesis,” imbuh Karim.

Ayu Tifani selaku penyuluh yang mendampingi, mengatakan bahwa bimtek ini diharapkan mampu memberikan pemahaman praktis kepada petani agar lebih mandiri dalam memproduksi bahan hayati serta menerapkan pemupukan yang efisien.

“Dengan pembenahan tanah yang tepat dan teknik aplikasinya, kita berharap produktivitas dan kesehatan tanaman dapat meningkat,” ujarnya.

Setelah kegiatan bimtek ini, diharapkan petani Tamansari mampu menerapkan teknologi hayati secara berkelanjutan untuk meningkatkan hasil pertanian dan menjaga kesuburan tanah di wilayah Kota Kediri. Ayu Tifani/ Humas BBPP Ketindan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *