MALANG – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menerima kunjungan edukasi sebanyak 358 siswa-siswi dari SMP Negeri 1 Sukodono, Sidoarjo, Jawa timur, Rabu (26/11/2025).
Kegiatan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman belajar peserta didik di lapangan, khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Melalui kunjungan tersebut, para siswa diharapkan memperoleh pemahaman yang lebih kuat mengenai konsep-konsep sains yang mendukung kreatifitas, kolaborasi, dan komunikasi.
Rombongan siswa yang didampingi oleh 28 guru disambut oleh Ketua Kelompok Program dan Evaluasi BBPP Ketindan, Astutiningsih. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pembelajaran langsung untuk memperluas wawasan generasi muda.
“Melalui kegiatan outing class ini, kami berharap adik-adik dapat menambah wawasan dan keterampilan baru, melatih kreativitas dan kerjasama, serta menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini,” ujarnya.
Selama kunjungan, para siswa mendapatkan pendampingan langsung dari para Widyaiswara BBPP Ketindan sesuai bidang keahlian masing-masing. Mereka tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga mengikuti berbagai praktik lapangan.
Kegiatan praktik meliputi pembuatan pupuk organik di kelas outdoor, pembuatan pestisida nabati di Laboratorium Proteksi Tanaman, pembuatan es krim buah naga dan manisan jahe di Laboratorium Pengolahan Hasil, serta pembelajaran budidaya di smart greenhouse BBPP Ketindan.
Pada berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa regenerasi petani merupakan sebuah keharusan. Karena itu, Kementerian Pertanian terus melakukan pembinaan, memfasilitasi, serta membuka ruang inovasi bagi petani muda.
“Anak muda kini bukan lagi sekadar penonton dalam pembangunan pertanian nasional. Di tangan generasi muda, pertanian diyakini bisa bertransformasi menjadi sektor yang lebih modern, produktif, dan berdaya saing,” tutur Mentan Amran.
Ia menambahkan, bonus demografi yang dimiliki Indonesia adalah peluang emas untuk mempercepat transformasi pertanian. Dengan inovasi dan digitalisasi, generasi muda dapat menjadi motor penggerak lahirnya pertanian maju, berkelanjutan, dan bernilai ekonomi tinggi.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa pentingnya regenerasi petani tidak bisa diabaikan.
“Petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” ujarnya.
BBPP Ketindan berharap pengalaman belajar langsung di lingkungan pelatihan pertanian ini dapat menjadi bekal berharga bagi para siswa dalam memahami proses produksi pertanian, inovasi olahan pangan, serta pentingnya penerapan pertanian berkelanjutan di masa depan. Najia Nuriyana/Widiasari*












