Program YESS Siapkan Petani dan Wirausaha Pertanian Mienial dari Tanah Borneo

Tantangan terbesar dalam pembangunan Pertanian saat ini adalah bagaimana menghasilkan pemuda tertarik ke bidang pertanian dan menjadi tenaga handal dan kompeten sebagai job creator maupun job seeker. Melalui Program YESS yang dihadirkan fokus untuk membidik dan memfasilitasi calon petani atau wirausaha milenial pertanian yang berasal dari pemuda/i di daerah sasaran diharapkan semakin meningkatkan jumlah wirausaha pertanian.

Seperti diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) Kementerian Pertanian akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta berwirausaha pertanian.

“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini”, ujar Mentan SYL.

Secara teknis Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menambahkan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS. Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir.

Ia pun menjelaskan strategi progam YESS dalam menjawab tantangan generasi muda untuk menjadi wirausahawan muda antara lain adalah peningkatan kapasitas pemuda pedesaan di bidang pertanian, pengembangan wirausahawan muda pertanian, Fasilitas Akses Permodalan dan Membangun lingkungan usaha yang kondusif.

Project Manager YESS program, Inneke Kusumawati pada saat kunjungan ke SMK PP Negeri Banjarbaru (21/10) mengungkapkan bahwa minat generasi muda terhadap pertanian saat ini sebenarnya dalam persentasi bisa dikatakan cukup tinggi, namun minat ini  tidak secara otomatis menunjukkan mereka dapat meningkatkan tatanan atau merubah kehidupannya.

“Apa sebenarnya yang menjadi penyebab missmatch antara tingginya minat dan rendahnya realisasi pemuda yang menjadi pengusaha? Beberapa yang menjadi penyebabnya antara lain adalah materi program peningkatan kompetensi yang tidak sesuai dengan kebutuhan, terbatasnya mentor yang bisa menfasiltasi kebutuhan kompetensi dan tidak kalah pentingnya adalah keterbatasan modal dan sulitnya untuk mendapatkan akses terhadap penyedia jasa keuangan” papar Inneke.

Dijelaskannya SMKPP Banjarbaru merupakan salah satu Unit Pelayanan Teknis Kementerian Pertanian dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang ditunjuk untuk menjadi Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS di Kalimantan Selatan.

“Untuk tingkat kabupaten, akan dilaksanakan di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu. Melalui program YESS diharapkan akan lahir petani dan wirausaha milenial pertanian yang handal maju mandiri dan modern dari tanah Borneo”, ujar Inneke. NURLELI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *