Menyiapkan Warga Binaan yang Mandiri dan Produktif di Lapas Melalui Bimtek Budidaya Jagung

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melatih 30 orang warga binaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah, tentang budidaya pertanian komoditas jagung. Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Jagung dilaksanakan  selama 2 hari mulai 10 – 11 November 2020 yang dibuka secara resmi oleh Kepala BBPP Lembang, Kemal Mahfud, dan dilanjutkan pendampingan tanggal 12 November 2020.

“Setelah bimtek ini dilaksanakan, harapan kami lahan yang ada di lembaga pemasyarakatan (Lapas) ini bisa dimanfaatkan untuk budidaya tanaman jagung yang nanti akan disampaikan materinya baik secara klasikal maupun praktik oleh Widyaiswara BBPP Lembang”, ungkap Kemal saat pembukaan kegiatan, Selasa (10/10/2020). Lebih lanjut disampaikan harapannya, “semoga dengan terampilnya warga binaan disini dalam budidaya jagung, nantinya bisa menjadi pengusaha agribisnis di bidang komoditas jagung”.

Selama pelaksanaan bimtek 2 hari, peserta memperoleh materi budidaya jagung meliputi: 1) Persiapan Benih, 2) Persiapan Lahan dan Penanaman, 3) Pemeliharaan, 4) Pengendalian Hama dan Penyakit, dan 5) Panen dan Pascapanen. Setelah sesi klasikal, peserta langsung diajak mempraktikkan bagaimana mengukur daya tumbuh benih dengan menggunakan media pasir dan tissue, membuat pupuk organik cair dan mikroorganisme lokal, membuat pupuk organik padat, pengukuran bahan organik tanah, pengukuran pH tanah, pengolahan lahan dan pembuatan guludan, penanaman jagung, membuat pestisida nabati dan penanaman tanaman border trap. Peserta sangat antusias dan bersemangat mengikuti proses pelatihan mulai dari awal hingga akhir.

Diselingi praktik membuat mikroorganisme lokal, beberapa peserta menyampaikan kesannya mengikuti bimtek, “senang sekali kami bisa mengikuti bimtek ini. Pengalaman baru bagi kami yang sangat menarik, banyak ilmu baru yang kami peroleh tentang pertanian terutama budidaya jagung”. “setelah kami kembali ke masyarakat kami ingin bisa bermanfaat di masyarakat, misalnya dengan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kita dengan menjadikannya pupuk organik.”

Baca Juga :   TOT Jagung Hibrida Berbasis Korporasi bagi TNI dan POLRI

“Terimakasih kepada Widyaiswara BBPP Lembang yang telah memberikan ilmunya kepada warga binaan di Lapas ini. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi kemandirian kami disini”, ungkap Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal, Rusdedy. “Harapan kami, pelaksanaan kegiatan ini dapat berkesinambungan misalnya adanya TOT bagi petugas dan warga binaan yang dapat mengajarkan kembali kepada warga binaan lainnya, tidak hanya budidaya jagung juga komoditas lainnya, sehingga warga binaan disini sekembalinya ke masyarakat bisa menjadi manusia yang produktif memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik,” ungkap Rusdedy.

Ini diamini oleh Kepala Seksi Pembinaan Napi, Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Binadik), Jonet Darmawan Ade, bahwa, “pelatihan ini tidak sampai disini, akan terus dilakukan pendampingan bagi warga binaan baik dari Lapas ataupun dari BBPP Lembang dalam budidaya pertanian untuk meningkatkan kemandirian warga binaan sekembalinya ke masyarakat.”

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa pertanian tidak boleh berhenti karena sektor pertanian harus bisa memberi makan bagi 273 juta jiwa penduduk Indoenesia. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menyampaikan, “Peningkatan kompetensi SDM di sektor pertanian salah satunya melalui pelatihan, untuk menunjang program Kementerian Pertanian utamanya meningkatkan kesejahteraan petani.” CHETY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *