Malang – Dalam rangka memperluas wawasan dan pengetahuan penyuluh pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, dilaksanakan kerjasama di bidang pelatihan. Kerjasama antara Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Kukar dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dalam penyelenggarakan pelatihan teknis pertanian organik.
Bupati Kukar sangat fokus terhadap kemajuan pertanian modern yang berbasis pertanian organik. Oleh karenanya melalui kerjasama ini diharapkan akan mempercepat kemajuan di bidang pertanian modern, manajemen usaha, dan penggunaan teknologi pertanian yang efisien. Pertanian organik adalah salah satu dari sekian banyak cara yang mendukung pelestarian lingkungan. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris BKSDM Kutai Kartanegara, Suhada dalam sambutan pembukaan pelatihan mewakili Kepala BKSDM.
Hal ini seiring dengan program Kementerian Pertanian yakni Gerakan Tani Pro Organik atau dikenal dengan Genta Organik. Dimana, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan, salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan.
Oleh karena itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan, dengan adanya Genta Organik akan menggerakan pertanian pro organik yang mendorong pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal, guna mendorong petani memproduksinya secara mandiri. Selain juga untuk meningkatkan produksi pertanian, mengurangi penggunaan pupuk anorganik tentunya juga untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Sebanyak 30 orang penyuluh mengikuti pelatihan teknis pertanian organik sejak 13 Juni lalu sampai 19 Juni 2023 esok. Selama mengikuti pelatihan, peserta akan memperoleh materi kebijakan genta organik proses pembuatan pupuk organik, pembuatan pestisida organik, pengelolaan kesuburan tanah, dan pengendalian OPT secara organik. Selain itu diakhir, peserta membuat rencana implementasi sebagai dasar kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh peserta untuk segera mengimplementasikan kepada petani-petani di wilayah binaannya.
Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, juga menyatakan bahwa menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian, terkait adaptasi dan antispasi iklim ekstrim (El Nino) dan krisis pangan global, BBPP Ketindan sebagai UPT dibawah BPPSDMP juga berupaya mengimplementasikan arahan tersebut. Salah satunya materi yang diterima peserta yakni pemanfaatan limbah rumah tangga untuk pestisida dan pupuk organik dalam berbagai pelatihan.
“Kami sangat mengapresiasi Kerjasama ini, dimana sangat memberi dampak yang baik bukan hanya untuk kelestarian lingkungan, dan Kesehatan. Namun juga terhadap peningkatan kesejahteraan pertain serta peningkatan produktivitas hasil pertanian di tengah krisis pangan yang melanda negara-negara lain. Untuk itu kami sangat berharap, semua peserta bisa menerapkan ilmu yang telah didapat selama berlatih di BBPP Ketindan,”kata Sumardi. Yeniarta/ Junni Fardian