MALANG – Kementerian Pertanian terus mendorong upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, utamanya dalam hal pelatihan. Sejalan dengan program Presiden RI, Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk mendukung kemajuan pertanian Indonesia melalui berbagai bentuk peningkatan kompetensi SDM Bidang Pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya, sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.
Dalam mewujudkan pencapaian swasembada pangan serta dalam penerapan teknologi pertanian bagi para petani dibutuhkan kegiatan pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya (P4S). Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas pengelola P4S dalam mengelola pelatihan secara online yang diselenggarakan secara mandiri oleh P4S melalui Learning Management System (LMS)
LMS adalah platform bagi P4S untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi terintegrasi. Sinergi BBPP Ketindan P4S diharapkan dapat menjadi suatu langkah konkret dalam memperluas jangkauan Pembangunan SDM Pertanian khusunya bagi pelaku utama dan/ atau pelaku usaha di lapangan sehingga pemerataan informasi dan pengembangan usahatani dapat tercapai, khususnya di wilayah kerja BBPP Ketindan.
Pelatihan digelar sebagai rangkaian dari peluncuran inovasi Simphoni Emas P4S yang telah dilaunching pada 23 Agustus lalu, dan dihadiri oleh Kepala BPPSDMP.
Pelatihan Manajemen LMS bagi Pengelola P4S yang digelar 26 – 28 Agustus 2024, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi pengelola P4s dalam melaksanakan pelatihan melaui LMS dengan baik dan benar.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti sangat mendukung kegiatan pelatihan manajemen LMS bagi pengelola P4S yang dilaksanakan oleh BBPP Ketindan. Hal ini ia sampaikan saat launching Simphoni Emas P4S di BBPP Ketindan baru-baru ini.
Ia berharap BBPP Ketindan menyebarluaskan inovasi pertanian ini kepada berbagai kalangan penggiat pertanian dan memberikan informasi pertanian yang terstandar melalui modul/ kurikulum yang tersusun dan pada akhirnya mampu menerapkan kompetensinya dalam menghasilkan komoditas pertanian yang lebih baik.
“Kelebihan dari LMS pada Simphoni Emas P4S yang dimaksud ini, lebih efisien waktu dan biaya serta bisa menjangkau masyarakat di Indonesia yang memiliki keterbatasan pengetahuan pertanian. Dan tak kalah pentingnya ialah peningkatan kapasitas SDM pertanian hendaknya dapat menjangkau para generasi milenial dan generasi Z,” tutur Santi.
Pelatihan Manajemen LMS bagi Pengelola P4S dilakukan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan output yg maksimal, oleh karena itu substansi yang paling penting yaitu bagaimana LMS ini bisa dipahami oleh pengelola P4S, karena ini adalah model yang nantinya bisa digunakan bagi pengelola P4S untuk mengekspansi diri dalam melakukan kiprahnya membuat orang lain menjadi lebih pandai.
Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menyampaikan bahwa sasaran Pelatihan Manajemen LMS bagi pengelola P4S adalah pengelola P4S yang menguasai IT dan dapat mengoperasikan microsoft office di Provinsi Jawa Timur sebanyak 30 orang.
“Kegiatan ini dibuat karena keterbatasan akses informasi petani dalam mengikuti pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensinya. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat diakses tanpa terbatas waktu dan tempat yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi pelaku utama dan/atau pelaku usaha baik pengetahuan, keterampilan, dan teknologi di bidang pertanian,” tandas Nurul. Nadif/Yeniarta