JAKARTA – Program Bantuan Pangan (Banpang) Beras untuk masyarakat berpendapatan rendah dari pemerintah dipastikan berlanjut. Setelah sebelumnya masyarakat menerima banpang beras alokasi Juni–Juli 2025, kini pemerintah kembali menyalurkan untuk periode September–Desember 2025. Setiap penerima akan mendapat 10 kilogram beras per bulan dengan total penerima sebanyak 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial.
Kepastian ini disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi usai menghadiri rapat koordinasi (Rakor) bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jumat (12/9/2025).
“Yang pertama, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas arahan yang diberikan. Bantuan pangan beras ini akan berjalan mulai September hingga Desember, masing-masing 10 kilogram per bulan untuk 18,277 juta penerima. Sebagai tindak lanjut, saya menugaskan Dirut Bulog agar penyalurannya dilakukan dalam dua tahap sehingga lebih cepat terselesaikan,” ujar Arief.
Arief menjelaskan, tahap pertama direncanakan akan dilakukan pada akhir September 2025 dengan menyalurkan 20 kilogram beras sekaligus (setara alokasi September–Oktober). Sementara itu, tahap kedua akan menyusul untuk penyaluran 20 kilogram beras alokasi November–Desember 2025.
Terkait pembiayaan, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp13,9 triliun untuk program ini, “Data penerima berasal dari DTSEN yang terus diperbarui. Tentu ada penyesuaian, misalnya jika terdapat penerima yang sudah wafat sehingga tidak lagi tercatat sebagai penerima aktif,” jelas Arief.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam sesi doorstop usai Rakor menegaskan bahwa keputusan menyalurkan bantuan pangan empat bulan ke depan merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto yang juga terintegrasi dengan paket stimulus ekonomi pemerintah.
“Kami baru saja memutuskan, karena nanti di Oktober, November–Desember produksi kita lebih kecil daripada konsumsi, maka sudah diputuskan untuk menyalurkan bantuan pangan selama empat bulan. Ini merupakan arahan Bapak Presiden sekaligus bagian dari paket stimulus ekonomi yang dikoordinasikan Menko Bidang Ekonomi. Dari sektor pangan akan diberikan bantuan pangan empat bulan untuk 18,2 juta penerima, masing-masing 10 kilogram per bulan, kemungkinan dibagi dua tahap,” ujar Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut Arief menegaskan, keberhasilan penyaluran alokasi Juni–Juli 2025 yang sudah mencapai lebih realisasi 99,34 persen menjadi modal penting untuk memastikan distribusi alokasi September–Desember 2025 berjalan lebih cepat, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Capaian realisasi yang sudah mendekati 100 persen pada penyaluran bantuan pangan beras tahap pertama menjadi bukti bahwa koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan Bulog berjalan baik. Dengan pengalaman tersebut, kami berharap dan optimis penyaluran bantuan pangan untuk alokasi September–Desember bisa selesai lebih cepat, lebih rapi, dan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ujar Arief.
Adapun penyaluran bantuan pangan beras ini merupakan bagian dari penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Pelaksanaan CPP tersebut dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional dengan menugaskan Perum BULOG untuk melakukan penyaluran di lapangan.
“Terima kasih atas dukungan Ketua Komisi IV Ibu Siti Hediati Soeharto, Segenap Pimpinan dan Anggota Komisi IV yang selalu mensupport Percepatan Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah.” pungkas Arief. HNFA













