Inovatif, Petani Probolinggo Produksi Pemanis Alami Sehat Bernilai Ekonomis Tinggi

PROBOLINGGO – Kelompok Tani Sumber Rejeki dari Desa Kedungrejo, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, meluncurkan produk baru berupa pemanis alami berbahan dasar singkong dengan merek Gula Singkong Jago. Produk ini dihadirkan sebagai alternatif sehat, bernilai ekonomi, dan ramah lingkungan.

Dalam proses pembuatannya, gula singkong dilakukan secara higienis dengan bahan utama air, singkong, dan enzim amilase. Hasilnya adalah gula bertekstur halus, memiliki rasa manis yang khas, serta rendah kalori sehingga aman bagi penderita diabetes maupun masyarakat yang peduli kesehatan.

Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan juga menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah produk pertanian. Kekuatan sektor pertanian Indonesia tidak hanya terletak pada kemampuan memproduksi, tetapi juga pada menciptakan nilai tambah melalui pengolahan, inovasi, dan pengembangan industri hilir.

“Hilirisasi merupakan kunci transformasi pertanian kita. Kalau ini bisa kita lakukan dalam 10 tahun ke depan, dengan komitmen kuat, maka Indonesia bisa menjadi negara superpower,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa peningkatan kualitas hasil pertanian dan ekonomi petani, sangat berkaitan dengan pengolahan hasil pertanian sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk.

Kehadiran Gula Singkong Jago menjadi bukti bahwa potensi lokal Kabupaten Probolinggo dapat diangkat melalui inovasi sederhana namun berdampak besar. Selain membuka peluang usaha baru bagi petani dan UMKM, produk ini juga mendukung program pemerintah dalam memperkuat kemandirian pangan serta pemberdayaan masyarakat pedesaan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Arif Kurnaidi turut mengapresiasi langkah inovatif Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rejeki.

“Inovasi ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong kemandirian pangan dan pengembangan produk lokal bernilai tambah. Produk ini bukan hanya mendukung kesehatan masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi desa,” ujar Arif Kurnaidi.

Ketua Poktan Sumber Rezeki, Imam Taufig, menuturkan bahwa ide ini lahir dari keresahan petani yang kerap menghadapi anjloknya harga singkong saat panen raya.

“Kami ingin agar singkong tidak hanya dijual mentah, tetapi diolah menjadi produk baru yang bermanfaat, menyehatkan, dan mampu menambah penghasilan anggota,” jelas Taufig.

Gula Singkong Jago bisa dimanfaatkan sebagai campuran atau pemanis minimal atau kue dan produk olahan pangan lainnya. Saat ini, telah dipasarkan melalui bazar UMKM, toko oleh-oleh khas Probolinggo, serta platform digital. Respon masyarakat yang sangat positif, menjadi pemicu semakin meningkatnya produksi gula singkong buatan Poktan Sumber Rezeki.
Laila Nuzuliyah*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *