Geliat Petani Sidoarjo, Ditengah Gempuran Sektor Industri

Berita, Perkebunan51 Dilihat

Sidoarjo – Dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat secara swadaya di bidang usaha pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan serta Penumbuhan dan Klasifikasi P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya) Tahun Anggaran 2023, di wilayah Provinsi Jawa Timur.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, “Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan pusat pembelajaran dari petani untuk petani, memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian.”

Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu kawasan industri selain Kota Surabaya, Gresik, dan Pasuruan, yang menyebabkan minat masyarakat, terutama generasi muda, relatif lebih rendah di sektor pertanian. Pengembangan dan regenerasi sektor pertanian menjadi tantangan yang sangat besar bagi Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo. Namun mereka terus berupaya mendorong pengusaha tani milenial untuk dapat bersaing dengan sektor industri, diantaranya dengan menyediakan pendampingan dan fasilitasi pengembangan usaha.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa pengembangan SDM Pertanian diarahkan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk membentuk kepribadian yang mandiri bagi SDM pertanian khususnya  petani.

Ahmad Irdhoni, pengusaha tani milenial penggerak kegiatan masyarakat Desa Sambi Bulu, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, adalah salah satu aset di Sidoarjo. Irdhoni, begitu ia akrab disapa, menggerakkan pemuda-pemuda sekitar menggarap lahan seluas 5 hektar untuk dijadikan sentra pengembangan jambu dan jeruk, sekaligus lokasi pembelajaran bagi sesama pengusaha tani maupun siswa.

“Sebelum pandemic, kebun ini sangat ramai dikunjungi, sampai ada kelompok-kelompok pemuda dari 4 wilayah desa sekitar yang berminat untuk bergabung dan bekerjasama” jelas Irdhoni.

Ia lalu melanjutkan, bahwa sebelum bergerak dulu nama usahanya yaitu Kebun Petik Jambu dan Jeruk Miracle Kurnia Farm.

“Kemudian saya kembangkan bersama kelompok tani (poktan) “Sambi Tani” yang disupport Pak Kasun juga,” sambungnya.

Secara mandiri usaha petik jambu dan jeruk ini telah aktif melakukan kegiatan pelatihan dan permagangan, dan aktif bersinergi dalam jaringan Duta Petani Milenial/Andalan (DPM/DPA). Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo merekomendasikan poktan ini untuk dikembangkan menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S).

“Harapannya P4S Sambi Horti nantinya bisa makin meluas manfaatnya, tidak hanya di Kabupaten Sidoarjo, menjadi inspirasi dan contoh bagi generasi muda lainnya, bahwa usaha pertanian juga berprospek dan menjanjikan, pendapatan bisa melebihi karyawan,” terang Nuzfa Musdalifah, Kabid Sarana Prasarana dan Penyuluhan, Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo.

BBPP Ketindan sangat mendukung upaya Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo mendorong geliat wirausaha muda pertanian.

“BBPP Ketindan berkomitmen memberdayakan pemuda-pemuda tani milenial menjadi penggerak utama sektor pertanian, baik melalui kegiatan pendampingan, pelatihan-pelatihan pertanian bagi petani milenial, maupun penumbuhan dan penguatan kelembagaan petani, diantaranya P4S ini” jelas Ajeng, Widyaiswara BBPP Ketindan yang bertugas mengklasifikasi P4S di Kabupaten Sidoarjo. Ajeng/ Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *