JAYAPURA – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu bersama Balai Veteriner Jayapura resmi menutup pelatihan peningkatan kompetensi teknis bagi petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Papua, Kamis (4/9/2025).
Pelatihan lima hari ini (28 Agustus–4 September) diikuti 49 petugas kesehatan hewan dari Kabupaten Keerom dan Merauke, dengan dukungan Dinas Pertanian Keerom serta Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Merauke.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya peran petugas kesehatan hewan dalam menjaga produktivitas ternak nasional.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pelatihan sebagai strategi utama mencetak SDM pertanian unggul dan profesional.
“Kami ingin memastikan petugas di lapangan punya kapasitas mumpuni, termasuk menghadapi ancaman penyakit hewan yang berisiko pada populasi dan produksi,” jelasnya.
Kepala Balai Veteriner Jayapura, Tri Juwianto, menambahkan subsektor peternakan berperan penting dalam penyediaan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal.
“Puskeswan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan hewan. Perannya strategis, bukan hanya menjaga kesehatan hewan, tetapi juga melindungi masyarakat dari penyakit zoonosis,” ujarnya.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, menyebut pelatihan ini menjadi ruang belajar sekaligus kolaborasi.
“Kesempatan ini berharga, karena peserta bisa memahami berbagai kasus kesehatan hewan di tiap wilayah dan menerapkannya langsung di lapangan,” katanya.
Salah satu peserta, Siprianus Sulu, mengakui pelatihan sangat bermanfaat.
“Ilmu yang kami dapat menjadi bekal penting dalam mendampingi peternak sekaligus menjalankan tugas di lapangan,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, peran Puskeswan sebagai garda terdepan kesehatan hewan di Papua diharapkan semakin kuat dan mendukung program swasembada pangan nasional. Catur/BBPP BATU
