Tekankan Pentingnya Pemupukan Berimbang, SMKPP Kementan bersama Komisi IV DPR RI Gelar Bimtek

PALEMBANG – Sekitar 50 petani dan penyuluh pertanian Kota Palembang antusias mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] bertajuk Pengolahan Pupuk Organik untuk Pertanian Berkelanjutan yang digelar di Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Poktan Marjasuma Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa [22/3].

Kegiatan Bimtek di Kota Palembang, merupakan bagian dari kegiatan serupa di seluruh Indonesia yang merupakan inisiasi Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP].

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan mengatakan, lewat program UPPO, Kementan ingin para petani bisa menghasilkan pupuk organik secara mandiri dengan kualitas lebih baik dari pupuk anorganik saat ini.

“Hasil pertanian nonpestisida itu punya kualitas lebih bagus dan pasarnya bisa lebih besar. Pupuk organik ini akan semakin menguntungkan ke depan. Seharusnya petani memang bisa memproduksi sendiri,” jelasnya

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] juga mengajak penyuluh senantiasa mengingatkan petani memaksimalkan pemakaian pupuk organik, meningkatkan kualitas tanaman dan kuantitas hasil panen

Dalam bimtek yang dilaksanakan oleh l Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMK PPN] Sembawa, Komisi IV DPR RI, Riezky Aprilia dalam arahannya secara online mengatakan bahwa pemanfaatan pupuk organik adalah untuk pertanian berkelanjutan, walaupun Palembang adalah Kota Besar, tetapi dibeberapa titik memiliki potensi pertanian yang lengkap baik peternakan, pangan, hortikultura.

Pentingnya adanya pengelolaan pupuk organik, saat ini di Kecamatan Sematang Borang sudah bisa memproduksi, harapan nya bisa dijadikan bisnis oleh petani.

Riezky mengharapkan agar ketergantungan pada pupuk kimia harus dikurangi, salah satunya dengan memproduksi pupuk organik untuk pertanian berkelanjutan, untuk lingkungan yang lebih baik.

Baca Juga :   Kementan Fokus Percepat Masa Tanam Untuk Mengembangkan Industri Hilirisasi Perkebunan

Tampak antusias peserta, 10 penyuluh dan 40 petani dari Kota Palembang mendapat materi dari praktisi Kesehatan Ternak Sapi yang disampaikan Langgeng Riyatno dari Universitas Sriwijaya [UNSRI]. Langgeng membahas banyak tentang penyakit pada sapi dan bagaimana cara untuk menanganinya.

Secara langsung peserta bimtek melakukan pembuatan pupuk kompos yang dipandu Yanto Adi Wiyansya yang merupakan penyuluh pertanian Kabupaten Banyuasin yang telah berhasil menjalankan bisnis pupuk kompos bersama petani di UPPO desa binaannya.

Kegiatan bimtek juga dihadiri anggota DPRD Kota Palembang Duta Wijaya Sakti, Kepala SMKPP Yudi Astoni, Kepala Dinas Pertanian Kota Palembang diwakili Kabid Penyuluhan Yuli Ferry. SMKPP Negeri Sembawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *