JAKARTA – Komoditi teh Indonesia mempunyai nilai ekonomi yang komparatif karena kandaungan katekin yang tinggi. Keunggulan teh ini sebetulnya harus terus dipertahankan untuk menjadi strategi yang harus kita wujudkan.
“Dilihat dari keragaan teh nasional posisi Indonesia sebagai salah satu produsen teh global memiliki keunggulan baik dari potensi sumber daya alam, SDM dan teknologi,’ ujar Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Hendratmojo Bagus Hudoro, di Jakarta.
Bagus mengakui, posisi Indonesia di pasar global memang menurun sejak satu dekade terakhir. Hal ini menjadi tantangan untuk mengangkat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen teh dunia yang saat ini berada di peringkat tujuh.
Sebagai komoditi perkebunan, teh nasional mempunyai kontribusi yang tidak sedikit, bahkan penting. “Karena teh tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Bahkan pecinta selain minuman teh pun ketika tidak minum teh sehari saka menimbulkan kerinduan tersendiri,” kata Bagus.
Di samping sebagai sumber devisa negara, tentunya kontribusi teh terhadap perekonomian negara menjadi sumber pendapatan bagi petani yang memang menggantungkan kehidupannya pada komoditas ini.
Selain itu, kata Bagus, yang tidak kalah penting komoditas teh menjadi sumber mata pencarian kepada para pekerja. Karena di perkebunan teh banyak melibatkan para pekerja dari sektor hulu.
Komoditas teh juga menjadi pengembangan wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Perannya untuk pelestarian lingkungan juga sudah tidak perlu ditanyakan lagi. “Karena bagaimana rapatnya populasi tanamannya yang mampu menyerap air sehingga dapat menahan banjir,” jelas Bagus. Humas Ditjenbun