PURWOREJO – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan pangan dalam negeri tetap terjamin dan stabil, terlebih dalam menghadapi dampak iklim El-Nino.
Komitmen tersebut di antaranya dilakukan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Supriyanto bersama Pj Jateng Nana Sudjana dengan melakukan panen raya padi di lahan Kelompok Tani Sri Mekar Tani, Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jateng.
Supriyanto mengatakan, pangan merupakan kebutuhan manusia paling esensial. Karena itu, ketersediaan pangan bagi masyarakat luas harus terjamin.
Untuk mencapainya, dibutuhkan tekad, kesungguhan, kerja keras dan pendekatan sistematis dari semua pihak.
“Dengan berdaulat pangan, berarti kita berhak menentukan kebijakan pangan secara mandiri, menjamin hak atas pangan bagi rakyat, serta memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pertanian pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal,” ujar Supriyanto dalam keterangannya, Kamis (29/2).
Lebih lanjut Supriyanto mengatakan, untuk kondisi padi di Desa Tunjungan, telah tertanam seluas 81 ha dan pada saat ini masih terdapat 50 ha padi yang belum dipanen.
Harapannya, melalui usaha tanam padi oleh Poktan Sri Lestari di Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo ini dapat mendukung ketersediaan beras di Kabupaten Purworejo dan Provinsi Jawa Tengah.
“Semoga di bulan Maret dan April 2024 nanti, petani padi di Provinsi Jawa Tengah dapat menikmati panen raya sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani dan menurunkan kondisi inflasi di Jawa Tengah,” ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Pj Gubernur Nana Sudjana mengucapkan selamat dan sukses untuk para petani yang telah berhasil memanen padi pada musim ini dengan harga jual yang tinggi, dan tetap menjaga kelestarian alam untuk mengamankan produksi serta menjaga ketersediaan pangan.
Nana menambahkan pada tahun 2024, target capaian kinerja produksi padi di Jawa Tengah sebesar 11,168 juta ton GKG (Gabah Kering Giling).
“Dalam upaya pencapaian target, perlu segera diterapkan beberapa strategi, antara lain percepatan tanam, memaksimalkan pola tanam IP 300 bahkan IP 400 serta pendampingan yang semakin intensif di setiap Wilayah Eks-Karesidenan, dengan menginventarisir kebutuhan dasar usaha tani padi di masing-masing poktan di setiap kabupaten.
Hal ini tentunya membutuhkan dukungan dari para petani, petani milenial dan teman-teman penyuluh, petugas kabupaten serta para stakeholder terkait,” jelasnya.
Senada, Bupati Purworejo, Yuli Hastuti juga mengatakan, dalam rangka mewujudkan Kabupaten Purworejo Berdaya Saing 2025, salah satu prioritas yakni meningkatkan daya saing sektor pertanian dalam arti luas, Pemerintah Kabupaten Purworejo telah melakukan berbagai upaya salah satunya adalah peningkatan kualitas dan produksi padi.
“Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian memberikan kepercayaan kepada beberapa Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Purworejo untuk menerapkan dan mengimplementasikan melalui Panca Usaha Tani demi peningkatan produksi, produktivitas, mutu hasil, serta memberikan nilai tambah dan peningkatan pendapatan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan bagi petani,” pungkas Yuli. Woro/ Yeni
[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]